
Dalam rapat tersebut ada beberapa
agenda yang direkomendasikan bahwa pembangunan waduk atau bendungan kolhua
tetap ditolak masyarakat kolhua sebab lahan yang akan dibangun bendungan oleh
pemerintah kota kupang tersebut merupakan tanah ulayat serta tanah yang
memberikan mereka makan dan minum setia hari sejak mereka dilahirkan.
Bahkan dalam rapat tersebut,
mereka menyatakan siap untuk mati demi mempertahankan sejengkal tanah yang saat
ini menghidupi mereka serta apapun yang akan terjadi mereka sudah siap hadapi
untuk mempertahankan lokasi tersebut.
Pantauan Radio Madika kemarin
terlihat, hadir dalam rapat akbar tersebut adalah para tua adat etnis helong, tokoh
helong baik dari kabupaten kupang maupun dalam kota kupang, para rohaniawan
baik dari Gmit maupun dari misionaris SVD, para aktivis serta semua masyarakata
yang terkait didalamnya.(juven)
0 komentar :
Posting Komentar