Siang tadi, ratusan massa yang yang tergabung dalam Gerakan Anti Politisi Busuk NTT melakukan ujuk rasa di kantor KPU provinsi NTT.
Ratusan
massa yang datang menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua ini berunjuk
rasa terkait adanya indikasi kecurangan yang terjadi sepanjang proses pemilihan
umum gubernur NTT periode 2013-2018.
Massa yang dijaga ketat oleh aparat keamanan baik dari
kepolisian maupun polisi pamong praja ini berorasi terkait terjadi dugaan money
politik, intimidasi serta pengarahan oleh aparat negara. Massa yang dibawah
koordinator Yansen Tasae ini menilai, bahwa proses demokrasi di NTT telah
dicederai.
Massa meminta, KPU, PANWAS serta BAWASLU sebagai lembaga
penyelenggara pemilu segera mengusut tuntas indikasi-indikasi kecurangan yang
terjadi dan mengemblikan keesensinya yang sebenarnya.
Koordinator aksi Yansen Tasae kepada wartawan
mengatakan, jika pelanggran-pelanggaran ini tidak ditindak lanjuti maka dampak
yang ditimbulkan nanti adalah demokrasi akan kehilangan maknanya dan tingkat
kepercayaan masyarakat terhadap pemilu akan semakin rendah serta dapat
berpotensi terhadap konflik horisontal ditengah kehidupan masyarakat.
Yansen Tasae meminta dan menuntut agar segera mengehentikan
proses pleno ditingkat KPUD NTT sebelum mengusut tuntas pelanggaran pemilu yang
terjadi baik diputaran pertama maupun putaran kedua.
Tasae juga meminta agar BPK mengaudit pemanfaatan anggaran oleh
KPU dalam proses Pilgub putaran kedua dan pertama serta netralitas KPU NTT
dalam pilkada NTT.
0 komentar :
Posting Komentar