Dukungan politik terus mengalir kepada para petani di
kelurahan kolhua kota kupang yang sedang berjuang mempertahankan hak atas tanah
garapannya yang akan diambil alih pemerintah kota kupang-Nusa Tenggara Timur
untuk pembangunan waduk raksasa yang sebagian sumber dananya bersal dari utang
luar negeri.
Setelah pada sabtu (25/5/2013) lalu dukungan datang dari
Vicktor Laiskodat mantan anggota DPR RI periode 2004 – 2009. pada kamis malam
(30/5/2013) dukungan politik datang lagi dari salah satu sejarahwan dan juga
pengasuh Soekarno Institut, Peter Appolinius Rohi. Opa Peter sapaan akrap
jurnalis Senior era 1960an ini menyambangi langsung para petani Kolhua di Posko
Perjuangan Rakyat Kolhua yang selama ini dijadikan pusat perjuangan para petani
bersama beberapa organisasi yang turut bersolidaritas.
Dalam keterangan perss yang didapatkan radio madika dari
humas posko perjuangan rakyat kolhua menyatakan, Peter Rohi memberikan
apresiasi bagi para petani yang telah berani berjuang mempertahankan tanah
garapannya sebagai sandaran hidupnya sekaligus sebagai simbol identitasnya.
Bagi Peter, masyarakat yang punya lahan jika dipindahkan
maka tidak akan perna sama kondisinya, bahkan walaupun dengan ganti rugi berupa
uang dalam jumlah yang besar pun itu tidak cukup karena uang bisa habis
terpakai, sedangkan tanah bisa terus dimanfaatkan hingga anak cucu kedepan.
Kita harus bertahan mempertahankan hak atas tanah. untuk
kepentingan pemenuhan air bersih pemerintah bisa mengobtimalkan sumber-sumber
lain yang belum dimaksimalkan, jangan dengan alasan pemenuhan air bersih dan
mengorbankan petani yang menggantungkan hidupnya dari tanah, ungkap Peter.
Peter Rohi juga mengatakan,Pemimpin sekarang sudah melupakan
tradisi kepemimpinan para pemimpin terdahulu, termasuk para raja-raja Timor di
jaman dahulu, mereka tidak akan pernah mau makan jika rakyatnya belum makan.
Pemimpin sekarang tidak peduli kapan dan apa yang masyarakatnya makan, mereka
lebih sibuk dengan urusan-urusan diri sendiri.
Pertahankan alam dan pertahankan tradisi kita sebagai
petani, sebab menjadi petani adalah satu profesi yang muliah, jika petani tidak
berproduksi maka seluruh rakyat di Negara ini akan kelaparan” Tandas Peter.
0 komentar :
Posting Komentar