Lembaga Kesehatan Nahdhatul Ulama (LKNU) NTT gelar sosialisasi HIV dan AIDS bagi lembaga Otonom NU, di Aula Pondok Pasentren Alhikmah Namosain, Sabtu (11/5) kemarin.
Hadir pada acara sosialisai HIV/AIDS dari Lembaga Yayasan tanpa
Batas (YTB) Komisi Penanggulangan AIDS Kota Kupang dan jajaran Banom NU, GP
Ansor, Fatayat, Muslimat, PMII dan IPNNU Wilayah NTT.
Ketua LKNU Koordinator Wilayah NTT, Adam Supriyanto, dalam
pembukaan sosialisasi mengakatakan kegiatan sosialisasi ada sebuah bentuk LKNU
akan bergerak melakukan berbagai agenda kegiatan dalam mengembang program dan
pencapaian program. Sepertinya dalam waktu dekat kegiatan pemndamping oleh LKNU
akan diterjun ke kelompok yang menderita HIV dan AIDS untuk melakukan pendampingan.
Menurut Adam, semua lembaga Otonom NU mampu untuk
mensosialisasi kepada seluruh jajaran bagaimana dampak terhadap virus yang
berbahaya tersebut. “Sehingga virus berhaya mampu mengatasi secara dini,”
katanya. Mengaasi virus mematikan secara dini dapat kita lakukan dengan
berbagai cara, melakukan pendampingan, dan mensosialisasikan diberbagai
kegiatan-kegiatan NU maupun disemua banon NU.
Semua lembaga Otonom NU, jangan tergantung pada pengurs
Wilayah NU. Kalau kita tergantung pada pengurus wilayah maka misi kita tidak
akan berkembang, katanya. Maka semua lembaga bisa dihidupkan sendiri.
Perwakilan YTB Melki menjelaskan, kerjasama YTB dan NU perlu
ditingkat dalam penangan dan pendampingan pada kelompok terinfeksi HIV/AIDS.
Langkah ini perlu kita tingkatkan, baik kerjsama NU dengan YTB maupun KPA Kota
kupang karena ketiga lembaga memiliki misi yang sama, kata Melki.
Dikatakan Melki, sesuai hasil pengamatan YTB, LKNU pada
level atas belum terlalu tajam tentang penanggulangan HIV dan AIDS. Dari dua
tahun terakhir kami melakukan penjangkuan kepada klien maupun kelompok sasaran,
kita tangkap dan kita lakukan pembinaan tapi sasaran banyak perempuan, saat ini
berubah langkah sasaran yakni kepada kaum laki-laki.
Sebab, menurut melki saat ini secara Nasional perubahan
tidak terlalu menunjukan dari langkah pertama. Angka HIV tidak terlalu menurun
karena sistim yang dilakukan tidak mampan dan pola sekarang kita lebih gentol
pada pola jangkauan. Dan target kita pada sosialisasi pada kelompok sehingga
mereka bisa menjadi pelaku untuk bersosialisasi, jelasnya. (AJ/SP)
0 komentar :
Posting Komentar