Siang tadi mahasiswa kembali
mendatangi dan melakukan aksi unjuk rasa di kantor Dewan Perwakilan Rakyat atau
DPRD provinsi NTT.
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Front Rakyat NTT
Tolak Kenaikan BBM menyuarakan beberapa aspirasi sebagai aksi penolakan
terhadap pemerintah yang ingin menaikan harga BBM.
Koordinator lapangan Front Rakyat
NTT Tolak Kenaikan BBM, Jorvan Hale menyatakan, alasan mendasar mereka menolak
kenaikan harga BBM adalah, defisit APBN bukan disebabkan oleh subsidi BBM yang
hanya 12 % dari total APBN 2013 namun disebabkan oleh alokasi anggaran untuk
membiayai aparatur negara yang sebesar 79% dari APBN serta untuk membiayai gaji
pegawai yang mencapai 21%.
Hale juga menyatakan,
berkurangnya APBN juga disebabkan oleh korupsi yang dilakukan oleh pejabat
negara dimana melibatkan banyak politisi partai demokrat. Sehingga Ia menilai,
klaim pemerintah bahwa kenaikan harga BBM adalah untuk rakyat miskin hanyalah
omong kosong besar.
Oleh karena itu, untuk menyatakan
sikap tolak dan melawan semua kebohongan rezim SBY-Boediono, Hale menambahkan,
Front Rakyat Tolak Kenaikan Harga BBM melakukan aksi galang celana dalam untuk
pemerintah pusat serta aksi galang popok untuk DPRD NTT sebab DPRD NTT juga
dinilai turut mendukung kebohongan rezim SBY-Boediono.
0 komentar :
Posting Komentar