Laporan reporter juven nitano
Anggota Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang
Membidangi Otonomi Daerah, Ir. Emanuel Babu Eha mengatakan Bupati Belu, Yoachim
Lopez, telah keliru karena menolak daerah otonomi baru (DOB) Malaka untuk ikut
dalam Pemilu Kada Bupati yang akan berlangsung pada agustus mendatang.
Babu eha yang dihubungi via telepon selulernya dijakarta
hari ini mengatakan, Itu kebijakan yang keliru karena pusat dalam hal ini
Kementerian Dalam Negeri dan KPU pusat sudah arahkan bahwa masyarakat Malaka
ikut dalam pemilukada Belu pada agustus mendatang.
Dikatakan juga oleh Babu Eha, perlu disadari bahwa otonomi
daerah itu pengertiannya bukan merdeka tapi tetap dalam bingkai NKRI sehingga
arahan pusat tetap harus menjadi acuan apa lagi penyelenggara pemilukada adalah
KPU bukan Pemda.
Dengan demikian, Pemda wajib memberikan dukungan kepada KPU
dengan menyediakan data DP4 dan anggaran yang cukup dan tepat waktu .jika Pemda
tidak melakukannya maka itu adalah pembangkangan terhadap aturan dan terhadap
pemerintah pusat tambah, babu eha.
Terkait hal ini, Babu Eha meminta Kementerian Dalam Negeri
harus memberi peringatan kepada bupati Belu dan meminta untuk melaksanakan
sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku dan tidak ada alasan untuk
tidak dilaksanakan.
seperti di beritakan Sehari sebelumnya, Bupati Yoachim Lopez menolak warga Malaka ikut pemilu kada. Penolakan itu ditandai tidak menyerahkan data penduduk potensial pemilu pemilu (DP4) dari 12 kecamatan di Malaka kepada KPU Belu.
Bupati hanya menyerahkan DP4 dari 12 kecamatan di Kabupaten
Belu. Ia beralasan Malaka, wilayah di selatan Belu sudah menjadi daerah otonom
sehingga tidak perlu mengikuti pemilu kada Belu. Namun sikap bupati tersebut ditentang
KPU Belu dan KPU NTT.
0 komentar :
Posting Komentar