Laporan reporter juven nitano
Pemuda-pemudi dari berbagai kalangan maupun berbagai komunitas
yang ada di kota Kupang menggelar aksi #KupangBagarak. aksi solidaritas ini
dilakukan untuk pengungsi Rokatenda lewat konser amal pada Sabtu 6 april dan
Minggu 7 april lalu.
Konser amal pada Sabtu 6 april lalu digelar di ALPI Musik
Studio. Jl. Palapa, Kupang yang bertajukan Musik untuk Solidaritas Rokatenda,
sedangkan konser amal pada Minggu 7 april kemarin diberi tajuk Rock-@-Tenda,
dengan konsep konser rock-akustik di bawah tenda, bertempat di depan OCD Beach
Cafe, Pantai Lasiana.
Pada konser amal ini digelar aksi Gerakan Seribu Rupiah
(GESER) untuk Rokatenda dan penjualan kaos, pin, serta kuliner yang
keuntungannya di donasikan untuk pengungsi. Aksi solidaritas ini digagas untuk
meningkatkan kepedulian warga, pemerintah dan elemen terkait lainya untuk
peduli terhadap kondisi pengungsi letusan gunung Rokatenda, di Pulau Palue,
Kabupaten sikka.
Koordinator aksi geser atau gerakan seribu rupiah untuk
rokatenda Indah wohangara mengatakan, setiap hari ia mendapat kabar dari
teman-teman di komunitas Blogger NTT lewat twitter dan facebook, bahwa kondisi
pengungsi Rokatenda di beberapa titik pengungsian sangat memprihatinkan. Hal
ini ditandai dengan keterbatasan akses, seperti makanan, air bersih serta
kesehatan.
Wohangara menambahkan, rekan-rekan mereka dari Blogger NTT
serta beberapa komunitas lain di Flores hampir setiap dua minggu mengunjungi
lokasi pengungsi Rokatenda untuk menyerahkan bantuan.
Aksi komunitas-komunitas untuk Rokatenda ini dilakukan juga
di So’e, Maumere, Ende, Jogja, Jambi, Ambon dan Bali. Semua aksi di dilakukan
oleh komunitas warga. Mulai dari komunitas blogger, sosial media, individu
sampai seniman, yang digelar dengan aksi donasi dan gerakan 1 mug beras.
Sementara itu juru bicara aksi yang juga aktif pada KPAD
provinsi NTT gusti brewon mengatakan, Aksi ini merupakan bentuk kepedulian
warga atas kondisi kemanusiaan pengungsi Rokatenda. Diantara polemik tentang bantuan
kemanusiaan untuk pengungsi Rokatenda, kami memilih menyalakan lilin
solidaritas daripada menyalahkan kegelapan tambah brewon.
Aksi ini melibatkan banyak komponen pemuda, diantaranya
Pemuda Rayon 5 Gereja Bethel Nunhila, Sekolah Musa, RumahDesain, Komunitas
Blogger Kupang, mahasiswa dari berbagaiUniversitas di Kupang, komunitas
seniman, Hip-Hop Kupang, LSM, komunitas fans klub sepakbola, Komunitas
fotografer sampai individu-individu dan pengusaha. Kegiatan ini di dukung juga
oleh ALPI Music Studio, Kaos B64 Kupang dan OCD Beach Cafe.
Informasi mengenai kondisi pengungsi Rokatenda, aksi
solidaritas ini dan laporan penggunaan dana dari aksi ini bisa bisa di akses
umum lewat website Komunitas Blogger NTT. Sebelumnya diberitakan, Gunung
Rokatenda yang meletus hebat pada Februari, 2013 mengakibatkan ribuan penduduk
Pulau Palue mengungsi ke puluhan lokasi pengungsian di Sikka dan Kabupaten
Ende.
hingga Sampai 5 April 2013, aktifitas Gunung Rokatenda masih
mengepulkan asap dan terjadi letusan susulan beberapa kali.
0 komentar :
Posting Komentar