TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG KE MADIKA FM 91,7 Mhz - ONLINE

Berminat Untuk Pasang Iklan Hubungi 085237773750

Home » » Program Kependudukan Dan KB di NTT Belum Optimal

Program Kependudukan Dan KB di NTT Belum Optimal

Laporan Reporter Juven Nitano 

Program Kependudukan dan KB sudah dilaksanakan dalam waktu yang cukup lama dan melalui perjalanan panjang, tetapi hasil yang dicapai belum optimal sesuai dengan apa yang diharapkan. 

Hal tersebut tercermin dalam beberapa indikator capaian program sesuai dengan hasil SDKI, Sensus Penduduk dan laporan statistik rutin BKKBN. Hal ini disampaikan kepala perwakilan Bkkbn NTT Theodora Pandjaitan saat mengukuhkan anggota forum media peduli kependudukan dan KB NTT 26 juni kemarin.

Pandjaitan mengatakan, SDKI 2012 menunjukkan bahwa CPR NTT sebesar 38,3%. Berdasarkan statistik rutin (RR), dari capaian PB sampai dengan bulan April 2013 sebesar 33.149 akseptor, ternyata hanya 1.532 yang memberikan kontribusi terhadap PA sedangkan sisanya adalah DO yaitu sebanyak 31.617 akseptor.

Demikian pula, TFR NTT berdasarkan SDKI 2012 masih cukup tinggi yaitu 3,3. Di sisi lain unmet need NTT juga masih cukup tinggi yaitu 15,9% dari total PUS sebanyak 700.212 atau 111.334 PUS yang membutuhkan KB belum terlayani, tambah Pandjaitan.

Sementara itu di sisi lain, tambah Pandjaitan, terdapat target RPJMN 2014 dan Target MDG’s 2015 yang harus kita capai yaitu CPR 65%, TFR 2,1%, unmet need turun menjadi 5%, AKI turun menjadi 118/100.000 KH (Target RPJMN 2014) dan 102/100.000 KH (Target MDG,s 2015), AKB turun menjadi 23/1.000 KH (Target RPJMN 2014), dan 22/1.000 KH (Target RPJMN 2015), sehingga LPP diharapkan turun menjadi 1%.

Meskipun pencapaian indikator target jumlah peserta KB/akseptor KB telah tercapai, namun pencapaian TFR, CPR, dan Unmet Need belum dapat dicapai sesuai harapan. karena disebabkan oleh beberapa persoalan yakni, Masih tingginya tingkat ketidak berlangsungan atau DO, kegagalan dan efek samping dalam penggunaan kontrasepsi. Serta, Masih rendahnya penggunaan metode kontrasepsi  jangka panjang/MKJP seperti IUD, Implant, vasektomi, tubektomi dan lebih banyak penggunaan kontrasepsi jangka pendek seperti Pil dan Suntik, sehingga akseptor KB baru atau PB untuk menjadi akseptor KB aktif atau PA sangat rendah. Dengan perbandingannya saat ini yakni 10 PB berbanding 1 PA.

0 komentar :

Arsip Berita



Entri Populer