Untuk tingkat provinsi NTT,
tenaga honorer yang masuk dalam daftar K1 dan K2 tidak mengalami persoalan,
yang mengalami persoalan malah terjadi di tingkat kabupaten/kota. Demikian
disampaikan Plt. Kepala Biro Kepegawaian Setda Provinsi NTT Andre Jehalu saat
ditemui radio madika kemarin.
Jehalu mengatakan, sebanyak 116
tenaga honorer tingkat provinsi yang masuk dalam daftar K1 sedangkan tenaga
honorer yang masuk dalam daftar K2 berjumlah 61 orang. 116 Tenaga honorer yang
masuk dalam daftar K1, Sknya sudah
keluar dan sudah diangkat menjadi pegawai negeri sipil atau PNS dan mereka akan
menerima gaji beserta tunjangan lainnya sebagai PNS pada awal juli mendatang.
Jehalu menjelaskan, tenaga
honorer yang masuk dalam daftar K1 sumber pembiayaannya bersumber dari APBD.
Sedangkan tenaga honorer yang masuk dalam daftar K2 sumber pembiayaanya bukan
berasal dari APBD atau non APBD misalnya dari yayasan atau LSM.
0 komentar :
Posting Komentar